Jumat, 27 November 2015

KITA HARUS PEDULI DENGAN PEMANASAN GLOBAL



KEGIATAN YANG MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DALAM PEMANASAN GLOBAL
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya
Gas rumah kaca
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia
Hubungan Pemanasan Global dengan Efek Gas Rumah Kaca
Bumi ini sebetulnya secara alami menjadi panas karena radiasi panas matahari yang masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian diserap oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali ke angkasa. Karena ada gas rumah kaca di atmosfer, di antaranya karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga Bumi menjadi hangat pada suhu yang tepat (60ºF/16ºC) bagi hewan, tanaman, dan manusia untuk bisa bertahan hidup.3 Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa efek gas rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC.4 Sayangnya, karena sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak panas yang ditangkapnya. Akibatnya

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut , danau  dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti tumbuhan)
(lihat juga pemanasan global).


 
beberapa  kegiatan gas rumah kaca terhadap pemanasan global pemanasan global
No
Jenis kegiatan
Sumbangan pada pemanasan global (%)
1
2
3
4
5
Produksi dan Konsumsi energi
CFC
Pertanian
Penebangan hutan dan perubahan tataguna lahan
Industri
57
17
14
9
3


100

Peternakan
Sumbangan sektor peternakan terhadap pemanasan global sekitar 18%,6 lebih besar dari sumbangan sektor transportasi di dunia yang menyumbang sekitar 13,1%.2 Selain itu, sektor peternakan dunia juga menyumbang 37% metana (72 kali lebih kuat daripada CO2 selama rentang waktu 20 tahun)2, dan 65% nitro oksida (296 kali lebih kuat daripada CO2).
Anda mungkin penasaran bagian mana dari sektor peternakan yang menyumbang emisi gas rumah kaca. Berikut garis besarnya menurut FAO:
Anda mungkin penasaran bagian mana dari sektor peternakan yang menyumbang emisi gas rumah kaca. Berikut garis besarnya menurut FAO:
1.     Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak
a.   Penggunaan bahan bakar fosil dalam pembuatan pupuk menyumbang 41 juta ton CO2 setiap tahunnya
b.   Penggunaan bahan bakar fosil di peternakan menyumbang 90 juta ton CO2 per tahunnya (misal diesel atau LPG)
c.   Alih fungsi lahan yang digunakan untuk peternakan menyumbang 2,4 milyar ton CO2 per tahunnya, termasuk di sini lahan yang diubah untuk merumput ternak, lahan yang diubah untuk menanam kacang kedelai sebagai makanan ternak, atau pembukaan hutan untuk lahan peternakan
d.   Karbon yang terlepas dari pengolahan tanah pertanian untuk pakan ternak (misal jagung, gandum, atau kacang kedelai) dapat mencapai 28 juta CO2 per tahunnya. Perlu Anda ketahui, setidaknya 80% panen kacang kedelai dan 50% panen jagung di dunia digunakan sebagai makanan ternak.7
e.   Karbon yang terlepas dari padang rumput karena terkikis menjadi gurun menyumbang 100 juta ton CO2 per tahunnya
2.     Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan
a.   Metana yang dilepaskan dalam proses pencernaan hewan dapat mencapai 86 juta ton per tahunnya.
b.   Metana yang terlepas dari pupuk kotoran hewan dapat mencapai 18 juta ton per tahunnya.
3.     Emisi karbon dari pengolahan dan pengangkutan daging hewan ternak ke konsumen
a.   Emisi CO2 dari pengolahan daging dapat mencapai puluhan juta ton per tahun.
b.   Emisi CO2 dari pengangkutan produk hewan ternak dapat mencapai lebih dari 0,8 juta ton per tahun.
Pembangkit Energi
Sektor energi merupakan sumber penting gas rumah kaca, khususnya karena energi dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti minyak, gas, dan batu bara, di mana batu bara banyak digunakan untuk menghasilkan listrik.9 Sumbangan sektor energi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 25,9%.2
Industri
Sumbangan sektor industri terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 19,4%.2 Sebagian besar sumbangan sektor industri ini berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik atau dari produksi C02 secara langsung sebagai bagian dari pemrosesannya, misalnya saja dalam produksi semen. Hampir semua emisi gas rumah kaca dari sektor ini berasal dari industri besi, baja, kimia, pupuk, semen, kaca dan keramik, serta kertas.
Pertanian
Sumbangan sektor pertanian terhadap emisi gas rumah kaca sebesar 13,5%.2 Sumber emisi gas rumah kaca pertama-tama berasal dari pengerjaan tanah dan pembukaan hutan. Selanjutnya, berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk pembuatan pupuk dan zat kimia lain. Penggunaan mesin dalam pembajakan, penyemaian, penyemprotan, dan pemanenan menyumbang banyak gas rumah kaca. Yang terakhir, emisi gas rumah kaca berasal dari pengangkutan hasil panen dari lahan pertanian ke pasar.
Alih Fungsi Lahan dan Pembabatan Hutan
Sumber lain C02 berasal dari alih fungsi lahan di mana ia bertanggung jawab sebesar 17.4%.2 Pohon dan tanaman menyerap karbon selagi mereka hidup. Ketika pohon atau tanaman membusuk atau dibakar, sebagian besar karbon yang mereka simpan dilepaskan kembali ke atmosfer.9 Pembabatan hutan juga melepaskan karbon yang tersimpan di dalam tanah. Bila hutan itu tidak segera direboisasi, tanah itu kemudian akan menyerap jauh lebih sedikit CO2.
Transportasi
Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,1%.3 Sektor transportasi dapat dibagi menjadi transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Sumbangan terbesar terhadap perubahan iklim berasal dari transportasi darat (79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%), transportasi laut (7%), dan terakhir kereta api (0,5%).9
Hunian dan Bangunan Komersial
Sektor hunian dan bangunan bertanggung jawab sebesar 7,9%.2 Namun, bila dipandang dari penggunaan energi, maka hunian dan bangunan komersial bisa menjadi sumber emisi gas rumah kaca yang besar. Misalnya saja dalam penggunaan listrik untuk menghangatkan dan mendinginkan ruangan, pencahayaan, penggunaan alat-alat rumah tangga, maka sumbangan sektor hunian dan bangunan bisa mencapai 30%.9 Konstruksi bangunan juga mempengaruhi tingkat emisi gas rumah kaca. Sebagai contohnya, semen, menyumbang 5% emisi gas rumah kaca.9
Sampah
Limbah sampah menyumbang 3,6% emisi gas rumah kaca.2 Sampah di sini bisa berasal dari sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah (2%) atau dari air limbah atau jenis limbah lainnya (1,6%). Gas rumah kaca yang berperan terutama adalah metana, yang berasal dari proses pembusukan sampah tersebut.

SUMBER:
https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
modul 10 KPLI(manusia dan lingkungan) page.02

Rabu, 09 September 2015

KOROSI DAN PENCEGAHANNYA PADA PESAWAT


KOROSI DAN PENCEGAHANNYA PADA PESAWAT

Introduction
Korosi merupakan reaksi elektrokimia yang menyebabkan logam untuk berubah menjadi garam dan oksida. Serbuk ini terpisah dari logam dan menyebabkan struktur logam melemah dan kehilangan kekuatannya.
Korosi menurut definisi klasik adalah reaksi kimia dari logam denga lngkungannya. Secara termodinamika, korosi merupakan peristiwa reaksi kimia dari system logam dengan lingkungan yang berair atau udara yang tidak berada dalam kesetimbangannya. Dengan berjalannya waktu, system akan menuju ke arah kesetimbangan dan logam akan membentuk oksida logam atau senyawa kimia
Kebanyakan orang telah melihat hasil akhir korosi pada sejumlah peralatan, kendaraan, dan barang-barang lain yang termasuk komponen logam. Tapi apa itu korosi dan bagaimana cara berkembang? Berikut adalah dasar-dasar bagaimana korosi dimulai dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah korosi dari merusak barang-barang berharga.
Korosi logam adalah pengerusakan logam secara kimia atau elektrokimia dan mempengaruhi baik permukaan ataupun internalnya[1]. Air atau uap air mengandung kombinasi garam dengan oksigen pada atmosfir untuk menghasilkan sumber korosi pada pesawat.


Tipe korosi
Terdapat dua pengelompokan besar dari korosi yang memungkinkan dalam berbagai bentuk yang spesifik. Keduanya itu adalah Direct chemical attack dan electrochemical attack.
            Direct chemiucal attack atau korosi kimia murni adalah merupakan hasil dari kontak langsung antara permukaan logam yang tidak dilindungi dangan korosi agen, dan ini terjadi pada saat yang sama5.. 
Beberapa agen yang dapat menyebabkan korosi pada aircraft yaitu:
1.      Tumpahan atau percikan elektrolit dari batere,
2.      Endapan flux residu, (flux merupakan pengaruh sisa dari cleaning dll)
3.      Terkurungnya cleaning agen,
            Elektrokimia attack bisa dikatakan secara kimiawi sebagai reaksi elektrolisis dalam elektroplating, anodizing, atau pada dry cell batere. Reaksi semacam ini yang paling banyak terjadi pada reaksi korosi.
ELECTRO-CHEMICAL SERIES FOR METALS
   Arranged in order of Electrode Potential (Nobility)
Most Anodic – will give up electrons most easily.
Magnesium
Zinc
Clad 7075 Aluminum Alloy
Commercially Pure Aluminum
Clad 2024 Aluminum Alloy
Cadmium
7075-T6 Aluminum Alloy
2024-T3 Aluminum Alloy
Mild Steel
Lead
Tin
Copper
Stainless steel
 Silver
Nickel
Chromium
Gold
Most Cathodic-Least Corrosive.
          
Klasifikasi korosi
            Banyak bentuk dari korosi yang tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti bahan, ukuran dan bentuknya, juga fungsi, kondisi atmosfir dan penyebab korosinya (corrosive agent). Berikut akan dijabarkan beberapa jenis korosi:
1.     Oksidasi
            Oksidasi adalah reaksi kimia dimana elemen logam bersatu dengan oksigen. Elektron berpindah dari logam dalam proses ini. Jenis ini merupakan jenis korosi yang biasa kita temui dan terbilang cukup gampang terjadi, ini merupakan “dry” corrosion atau dikenal dengan oksidasi. Saat logam seperti aluminium diletakkan pada gas yang mengandung oksigen, reaksi kimia akan terjadi pada permukaan logam dan gas.
2.     Uniform surface corrosion
            Merupakan lapisan korosi yang pernah terbentuk sebelumnya, tidak menyebabkan pits atau kerusakan disekitar..
3.     Pitting
            Pitting adalah pembentukan kantung dari korosi yang terjadi pada permukaan logam dan ini merupakan korosi yang terjadi akibat dari korosi yang terjadi sebelumnya tidak dihilangkan pitting terbentuk pada daerah anode.
4.     Intergranullar corrosion
              Tampilan photo-mikro dari aluminum alloy menampilkan bahwa logam ini tersusun dari susunan yang kecil yang menjadi satu ikatan; yaitu interaksi antara atom dari berbagai elemen.
            Spot welding ( bentuk resistensi dari las listrik yang melewatkan arus pada lembaran logam) atau seam welds (metode resistensi las listrik) dapat menyebabkan pembesaran grain sehingga menyebabakan logam untuk terkena intergranular korosi. Jenis korosi ini sangat sulit dideteksi tanpa menggunakan ultrasonic atau X-ay.
 Penyebab korosi
1.     Acid dan alkali
2. Salts (garam)
3. Merkuri
4.Air
5.Udara
6.Bahan organik
Lokasi Korosi
Pesawat modern terbuat dari bahan yang tipis, logam yang reaktif, yang dapat mengabaikan loss strength, kehilangan kekuatan yang kecil. Hampir dari setiap part pesawat merupakan subyek untuk terjadinya kerusakan seperti terjadinya korosi, berikut adalah tempat lokasi yang biasanya terjadi korosi:
1.     Engine exhaust area.
2.     Komponen batere dan ventilasi
3.     Wheel wells dan landing gear4.  Magnesium wheel, terutama disekitar bolt head, dan daerah wheel web, dari air yang terjebak dan pengaruhnya.
5.  Rigid tubing, terutama pada B-nuts dan ferrule, dengan clamp dan tubing tapes.
6.  Posisi indicator switches dan perlengkapan listrik yang lain.
7.  Crevices antara stiffeners, ribs, dan permukaan skin bagian bawah, yang memiliki tipe untuk water trap.
8.     External skin area
9.     Seam dan lap joint

10.     Engine inlet area
11.  Control cable

Preventive maintenance
            Banyak yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan dari korosi pada aircraft; improvement aircfart, surface treatment, insulation dan protective finishes kesemuanya dapat dianut untuk mengurangi usaha dalam menjaga reliability.
            Perawatan perlindungan korosi juga termasuk memiliki fungsi. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan korosi diantaranya cleaning, langkah yang pertama dan utama dalam mengendalikan korosi adalah membersihkan permukaan pesawat. Cleaner yang digunakan adalah berserial number MIL-C-25769 yang dapat meremoving grime, kotoran, dan sisa exhaust, dan juga oil dan grease.
            Cara yang lainnya adalah dengan paint removal, semua korosi hendaklah dibuang dari permukaan pesawat. Karena korosi akan berkelanjutan selama masih ada dipermukaan tersebut.
            Selain menghilangkan korosi ada juga pencegahanya::
1.      Pemilihan bahan yang tepat
2.      Merubah kondisi lingkungan, atau menjaga kondisi lingkungan sesuai dengan karakteristik bahan.
3.      Desain yang tepat, (untuk industri)
4.      Cathodic dan anodic protection
  sedangkan untuk perawatan yang lebih spesific harus melakukan beberapa hal:
1.      Melakukan cleaning
2.      Melakukan lubrikasi
3.      Inspection yang detail untuk korosi dan kegagalan sistem proteksinya
4.      Melakukan treatment pada korosi dan touch up/pengecatan ulang dari paint yang rusak 
5.      Menjaga drain holes tetap bebas dari gangguan
6.      Selalu mendrain fuel mau pun oli pada bebrapa perangkat
7.      Selalu wipe down/membersihkan daerah yang kritis
8.      Memasang protective cover pada peralatan                                              
Dale Crane,Aircraft Corrosion Control,(Wyoming:AMPI)1974, hal 8
General Hand Book,(Oklahoma:FAA)1972, hal 141-143
Dale Crane,Aircraft Corrosion Control(Wyoming:AMPI)1974, hal 5
Pengalaman sendiri di lapangan 2012-2015 di pt.GMF